Bunga kacang tanah mulai
muncul dari ketiak daun pada bagian bawah tanaman yang berumur antara 4-5
minggu dan berlangsung hingga umur sekitar 80 hari setalah tanam. Bunga
berbentuk kupu-kupu (papilionaceus), berukuran kecil dan terdiri atas lima daun
tajuk. Dua diantar daun tajuk tersebut bersatu seperti perahu. Di sebelah atas
terdapat sehelai daun tajuk yang paling lebar yang dinamakan bendera
(vexillum), sementara di kanan dan kiri terdapat dua tajuk daun yang disebut
sayap (ala). Setiap bunga bertangkai berwarna putih. Tangkai bunga sebenarnya
adalah tangkai kelopak. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning atau kuning
kemerah-merahan Tahapan pembungaan pada kacang tanah
meliputi: 1) Induksi bunga (evokasi) adalah tahap pertama dari proses
pembungaan, yaitu suatu tahap ketika meristem vegetatif diprogram untuk mulai
berubah menjadi meristem reproduktif. Terjadi di dalam sel. Dapat dideteksi
secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein, yang
dibutuhkan dalam pembelahan dan diferensiasi sel. 2) Inisiasi bunga
adalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif
mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya. Transisi dari
tunas vegetatif menjadi kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan
bentuk maupun ukuran kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai
membentuk organ-organ reproduktif. (Pitojo 2005).
Tanaman keras ternyata mempunyai periode
inisiasi dan pembungaan yang sangat beragam. Pada umumnya periode antara
inisiasi dan pembungaan berkaitan dengan sifat tumbuhnya yang juga dipengaruhi
oleh iklim. Kebanyakan tanaman tropis dan subtropis mempunyai periode inisiasi
bunga dan antesis yang sangat singkat. 3) Perkembangan kuncup bunga menuju
anthesis (bunga mekar) ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian
bunga. Pada tahap ini terjadi proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis
untuk penyempurnaan dan pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina. 4)
Anthesis merupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis
terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi jantan dan betina, walaupun
dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Ada kalanya organ reproduksi, baik
jantan maupun betina, masak sebelum terjadi anthesis, atau bahkan jauh setelah
terjadinya anthesis. Bunga-bunga bertipe dichogamy mencapai kemasakan organ
reproduktif jantan dan betinanya dalam waktu yang tidak bersamaan (Fatihatul 2012).
Faktor iklim mempengaruhi pertumbuhan
dan hasil kacang tanah. Suhu, cahaya dan curah hujan mempengaruhi laju
fotosintesis dan respirasi sehingga berimplikasi pada pertumbuhan dan
perkembangbiakan kacang tanah, yang berpengaruh pada komponen hasil. Intensitas
cahaya yang rendah mengurangi jumlah ginofor, jumlah polong dan berat polong
(Andrianto dan Indarto 2004).
Persentase
tumbuh menunjukkan bahwa proses perkecambahan biji
merupakan suatu rangkaian komplek dari perubahan morfologi, fisiologi, dan
biokimia. Tahap pertama dimulai dari penyerapan air oleh biji, melunaknya kulit
biji, dan hidrasi oleh protoplasma. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan sel dan
enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi biji. Tahap ketiga berupa
penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk
terlarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi
dari bahan-bahan yang telah diuraikan di daerah enzimatik ke daerah
meristimatik untuk menghasilkan energi untuk pembentukan komponen dan
pertumbuhan sel-sel baru. Tahap kelima adalah pertumbuhan kecambah melalui
proses pembelahan dan pembesaran. Pada saat daun belum berfungsi untuk
fotosintesis, maka pertumbuhan kecambah sangat bergantung pada persediaan
makanan di dalam biji (Nurul dan ninik 2006).
Cahaya merupakan
faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi.
Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis & pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekurangan cahaya
pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana
dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah & daunnya
berukuran lebih kecil, tipis, pucat. Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung
kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat
pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya (Gumilar dan Agung 2013).
Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman merupakan proses yang sangat kompleks dan rumit. Kedua
proses ini bergantung antara lain pada berbagai hormon yang telah
diidentifikasi sebagai IAA, giberelin, sitokinin, etilen dan asam absisat.
Walaupun hormon di atas memiliki fungsi tertentu, pertumbuhan dan perkembangan
tanaman merupakan hasil interaksi aktivitas kelima hormon di atas (Reginawanti
Hindersah dan Tualar Simarmata 2004).
Ketersediaan air di
lingkungan sekitar benih merupakan faktor penting. Kurang tersedianya air pada
lingkungan benih akan menyebabkan jumlah air yang diambil untuk berkecambah
menjadi semakin rendah atau tidak terpenuhi. Hal ini dapat berpengaruh besar
pada proses perkecambahan. Jika jumlah air yang diserap tidak mencapai kebutuhan
minimum maka proses perkecambahan tidak akan pernah terjadi. Ada batas minimum
serapan air yang harus dilampaui agar perkecambahan dapat berlangsung (Bewley
1982).
Fase vegetatif pada
tanaman kacang tanah dimulai sejak perkecambahan hinggaawal pembungaan yang
berkisar antara 26 hingga 31 hari setelah tanam dan selebihnyaadalah fase
reproduktif. Fase vegetatif tersebut dibagi menjadi 3 stadia
yaituperkecambahan, pembukaan kotiledon dan perkembangan daun bertangkai
empat(tetrafoliate). Proses perkecambahan hingga munculnya kotiledon ke
permukaan tanahberlangsung selama 4-6 hari. Keesokan harinya kotiledon tersebut
terbuka (Trustinah 1992).
Setelah pemunculan dan
terbukanya kotiledon, batang akan memanjang dan tunaspucuk akan berkembang
diikuti oleh perkembangan dua tunas (lateral). Daun kacangtanah muncul dari
buku pada batang utama atau cabang.Penandaan fase reproduktif didasarkan atas
adanya bunga, buah dan biji.Trustinah (1986) membagi fase reproduktif kacang
tanah menjadi 9 stadia yaitu: mulaiberbunga (R1), pembentukan ginofor (R2),
pembentukan polong (R3), polongpenuh/maksimal (R4), pembentukan biji (R5), biji
penuh (R6), biji mulai masak (R7), masak panen (R8) dan polong lewat masak (R9)
(Kasno et
al. 2001)
Buah kacang tanah
disebut polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan. Setelah terjadi
pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang. Inilah yang disebut ginofora yang
nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula ujung ginofora yang runcing
mengarah ke bawah dan selanjutnya masuk kedalam tanah. Pada waktu ginofora
menembus tanah, peranan hujan sangat membantu. Setelah terbentuk polong,
pertumbuhan memanjang ginofora akan terhenti. Panjang ginofora dapat mencapai
18 cm. ginofora yang terbentuk di cabang bagian atas tidak masuk kedalam tanah
sehingga tidak akan membentuk polong (Suprapto 2004).
Imbibisi pada benih yang dilakukan
secara tiba-tiba apalagi terhadap benih dengan kadar air sangat rendah dan
benih yang mengalami penyimpanan yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada
struktur membran sehingga perlu suatu kondisi dimana imbibisi dilaksanakan
secara terkontrol. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan invigorasi benih yaitu dengan cara
mengkondisikan benih sedemikian rupa sehingga karakter fisiologi dan biokimiawi
yang terdapat di dalam benih dapat dimanfaatkan secara optimal (Khan 1992).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dimulai saat embrio atau biji. Biji yang biasa ditemukan pada umumnya berada
dalam fase dorman atau istirahat. Pada fase ini biji dapat bertahan dalam
kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti musim dingin atau pada
saat kekeringan. Penyerapan air dan suhu lingkungan menunjang pertumbuhan biji.
Adanya imbibisi akan mengaktifkan enzim-enzim untuk memulai perkecambahan.
struktur yang pertama keluar dari biji adalah radikula yang akan membentuk akar
primer (Revanz 2011).
Pertumbuhan tanaman di tandai dengan
bertambahnya sel-sel di dalam jaringan tanaman sehingga menjadi semakin besar
sedangkan perkembangan di tandai dengan semakin matang atau dewasanya tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdiri dari dua fase yaitu fase vegetatif
dan fase generatif. Fase generatif terjadi pada saat terjadi proses
penyerbukan, sedangkan fase vegetatif terjadi pada saat masa juvenil dengan
pembentukan organ-organ tanaman hingga tanaman memasuki masa dewasa.
Fase vegetatif terutama terjadi pada
perkembangan akar, daun dan batang baru. Fase ini berhubungan dengan tiga
proses penting yaitu pembelahan sel, perpanjangan sel dan tahap pertama dari
diferensiasi sel. Pada fase generatif ditandai dengan munculnya bunga.
Pembelahan sel terjadi pada pembuatan
sel-sel baru. Pembelahan sel terjadi dalam jaringan merismatis pada titik
tumbuh batang daun ujung akar dan kambium. Perpanjangan sel terjadi pada
pembesaran sel-sel baru tersebut. Daerah pembesaran sel-sel berada di belakang
titik tumbuh. Vakuola secara relatif menghisap air dalam jumlah besar. Akibat
dari absorpsi air ini dan adanya hormon perentang sel, sel-sel memanjang. Tahap diferensiasi sel, atau pembentukan
jaringan terjadi pada perkembangan jaringan-jaringan primer. Perkembangannya
memerlukan karbohidrat, seperti penebalan dinding dari sel-sel pelindung pada
epidermis batang dan perkembangan pembuluh-pembuluh kayu baik di batang maupun
di akar.
Fase reproduktif berhubungan dengan proses pembelahan sel
relatif sedikit, pendewasaan jaringan, penebalan serabut, pembentukan hormon
untuk perkembangan kuncup bunga, perkembangan kuncup bunga, buah dan biji serta
alat penyimpan dan pembentukan koloid hidrofilik. Fase reproduktif ini
memerlukan suplai karbohidrat, sehingga karbohidrat yang digunakan untuk perkembangan
akar, batang, dan daun sebagian disisakan untuk perkembangan bunga, buah dan
biji serta alat penyimpan
(Susilowarno, et al.2007).
(Susilowarno, et al.2007).
Hasil pengamatan yang dilakukan pada
perkembangan biji adalah terhadap tinggi perakaran, tinggi batang, tinggi
tanaman seluruhnya, jumlah polong dan jumlah biji. Pada kacang hijau panjang
perakaran adalah 15,5 cm, dan pada kacang tanah panjang perakaran adalah 18 cm.
Tinggi batang pada kacang hijau dan kacang tanah berturut-turut adalah 18 cm
dan 34 cm. Lama berbunga tanaman kacang tanah adalah 31 HST sedangkan untuk
tanaman kacang hijau 30 HST. Kacang tanah memerlukan waktu 12 hari untuk masuk
pada fase pembentukan biji dan terdapat 1 polong yang masih muda untuk tanaman kacang tanah. Tanaman kacang hijau
tidak menghasilkan biji pada praktikum kali ini sehingga tidak membentuk adanya
polong.
Tahapan pertumbuhan kacang tanah yaitu:
a.
Fase muncul lapang (emergence)
Benih kacang tanah yang ditanam pada
kondisi yang sesuai untuk perkecambahan akan segera berkecambah dan akan muncul
ke atas permukaan tanah (muncul lapang) setelah 5 sampai 7 hari. Seminggu
setelah itu, akan segera terbentuk sepasang daun tetrafoliate yang membuka
sempurna dan dapat melakukan fotosintesis
b.
Fase pertumbuhan vegetatif
Setelah muncul lapang, tanaman kacang
tanah akan mengalami pertumbuhan vegetatif sampai awal muncul atau terbentuknya
bunga. Periode ini umumnya terjadi pada periode 2–6 minggu setelah
tanam.Pertumbuhan vegetatif ini juga masih terjadi setelah tanaman mulai
berbunga tetapi dengan kecepatan yang berkurang.
c.
Fase pembungaan dan pembentukan ginofor
Fase ini diawali dengan pembentukan
bunga. Setelah bunga terbentuk terjadi penyerbukan sendiri yang dilanjutkan
dengan proses pembuahan. Pembuahaan yang berhasil akan dilanjutkan dengan
pembentukan ginofor. Fase ini akan berlangsung pada periode tanaman umur 6 – 8
minggu setelah tanam. Ginofor ini akan masuk ke dalam tanah dan membentuk polong,
ginofor yang tidak masuk ke dalam tanah tidak dapat membentuk polong. Oleh
karena itu, pada periode ini perlu dilakukan pembumbunan dengan menaikkan tanah
dari samping kiri dan kanan barisan tanaman yang diarahkan ke pangkal batang
tanaman.
d.
Fase pembentukan polong dan pengisian
biji
Setelah ginofor masuk ke dalam tanah
akan dilanjutkan dengan pembentukan polong. Di dalam polong yang terbentuk
terdapat biji. Biji ini akan diisi asimilat hasil fotosintesis sampai pada
ukuran maksimal tertentu, yang berbeda tergantung varietas. Pengisian biji akan
berakhir pada saat biji telah terisi penuh yang ditandai oleh biji yang keras
dengan kulit mengkilat, sekaligus sebagai tanda kacang tanah dapat dipanen.
Tahapan pertumbuhan kacang hijau yaitu:
a.
Fase muncul lapang (emergence)
Benih kacang hijau yang ditanam pada
kondisi yang sesuai untuk perkecambahan akan segera berkecambah dan akan muncul
ke atas permukaan tanah (muncul lapang) setelah 5 sampai 7 hari. Seminggu
setelah itu, akan segera terbentuk sepasang daun trifoliate yang membuka
sempurna dan dapat melakukan fotosintesis.
b.
Fase pertumbuhan vegetatif
Setelah muncul lapang, tanaman kacang
hijau akan mengalami pertumbuhan vegetatif sampai awal muncul atau terbentuknya
bunga. Periode ini umumnya terjadi pada periode 2 – 6 minggu setelah tanam.
Pertumbuhan vegetatif ini juga masih terjadi setelah tanaman mulai berbunga
tetapi dengan kecepatan yang berkurang.
c.
Fase pembungaan
Fase ini diawali dengan pembentukan
bunga. Setelah bunga terbentuk terjadi penyerbukan sendiri yang dilanjutkan
dengan proses pembuahan. Pembuahaan yang berhasil akan dilanjutkan dengan
pembentukan polong. Pembungaan akan terus terjadi walaupun sebagian bunga telah
berkembang menjadi polong.
d.
Fase pembentukan polong dan pengisian
biji
Polong yang terbentuk setelah terjadi
pembuahan mengalami pertumbuhan sampai pada ukuran tertentu. Selama pertumbuhan
tersebut, di dalamnya terjadi pembentukan dan pengisian biji. Pemasakan biji
dianggap selesai apabila polong telah mencapai ukuran maksimum. Selanjutnya
biji di dalam polong akan mengalami proses pematangan yang ditandai oleh
perubahan warna polong yang pada umumnya dari hijau menjadi hitam, sekaligus
sebagai tanda polong siap dipanen.
Struktur bunga atau bagian-bagian bunga
sangat beragam, walaupun demikian terdapat pola umum dari berbagai macam
tumbuhan. Bunga terbentuk pada tangkai khusus yaitu tangkai bunga atau
pedicellus. Pada apeks yang membesar tersusun bagian-bagian bunga. Salah satu
bagian bunga adalah kelopak bunga (calyx) dimana biasanya bagian ini menumpang
pada daun kelopak berwarna hijau (sepalum). Kelopak bunga berfungsi menutup
atau bunga pada saat masih kuncup. Sedangkan bagian yang paling menonjol adalah
daun mahkota bunga (petalum) yang secara kolektif disbeut mahkota (corolla).
Calyx dan corolla bersama-sama membentuk hiasan bunga atau perianth. Petal
dapat berwarna putih, merah, jingga, kuning, biru dan sebagainya. Benang sari
dengan serbuk sari sebagai alat kelamin jantan, putik sebagai alat kelamin
betina, dasar bunga dan tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga.
Bunga yang memiliki tangkai, kelopak,
mahkota, benang sari, dasar bunga dan putik disebut bunga sempurna. Jika
memiliki semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Sedangkan, jika
memiliki semua bagian kecuali benang sari disebut bunga betina. Bunga yang
memiliki benang sari dan putik disebut hermaprodit.
Tahapan dalam pembentukan biji yaitu
induksi bunga, inisiasi bunga, perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga
mekar), anthesis, penyerbukan dan pembuahan, perkembangan buah muda menuju
kemasakan buah dan biji.
Induksi bunga (evokasi) adalah tahap
pertama dari proses pembungaan, yaitu suatu tahap ketika meristem vegetatif
diprogram untuk mulai berubah menjadi meristem reproduktif, terjadi di dalam
sel. Dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan
protein, yang dibutuhkan dalam pembelahan dan diferensiasi sel.
Inisiasi bunga adalah tahap ketika
perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi
secara makroskopis untuk pertama kalinya. Transisi dari tunas vegetatif menjadi
kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan bentuk maupun ukuran
kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai membentuk organ-organ
reproduktif.
Perkembangan kuncup bunga menuju
anthesis (bunga mekar) ditandai dengan
terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap ini terjadi proses
megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan
organ-organ reproduksi jantan dan betina. Anthesis merupakan tahap ketika
terjadi pemekaran bunga. Biasanya
anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi jantan dan betina.
Andrianto
TT Indarto N 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Buncis, Kacang Tanah,
Kacang Tunggak. Yogyakarta: Absolut.
Bewley
J D and M Black 1982. Physiology and
Biochemistry of Seeds in Relation to Germination. Springer-Verlag.New York.
Fatihatul
Diana 2012. Pembungaan dan Pembuahan pada Kacang Tanah. http://dianafatihatul. blogspot.com/. Diakses pada tanggal 10 Mei 2014 pukul
21.30 WIB.
Gumilar
Agung 2013. Pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. http://kemoed.blogspot.com/.
Diakses pada tanggal 9 Mei 2014 pukul 21.00 WIB.
Hani 2010. Perkembangan Biji. Diakses dari www.scribd.com. Diaksespada 27 Mei 2013
Hanifah
2005. Pertumbuhan dan Perkembamgan Biji.
http://www.scribd.com/. Diakses
pada tanggal 10 Mei 2014 pukul 20.00 WIB.
Kasno A N Nugrahaeni J Purnomo Sumartini dan Trustinah 2001. PembentukanVarietas
Kacang Tanah Hasil Stabil dan Beradaptasi Luas. Studi Kasus Varietas Jerapah. Buletin Palawija.Vol. 1 (2) : 1-14.
Khan
AA JD Maguire GS Abawi and S Ilyas 1992. Matri conditioning of Vegetable Seeds to
Improve Stand Establish men yin Early Field Plantings. Journal American Society Horticulture Science.Vol. 117(1): 41-47.
Nurul Sumiasri dan Ninik Setyowati. 2006. Pengaruh
Beberapa Media pada Pertumbuhan Bibit Eboni (Diospyros
celebica Bakh) melalui Perbanyakan Biji. Biodiversitas Volume
7. Nomor 3 Halaman: 260-26
Pitojo, Setijo. 2005. Benih Kacang Tanah. Kanisius Yogyakarta.
Reginawanti
Hindersah dan Tualar Simarmata. 2004. Potensi Rizobakteri Azotobacter dalam meningkatkan Kesehatan Tanah. Jurnal Natur Indonesia. Vol. 5 No.
2:Halaman 127-133.
Revanz, Rachmad. 2011. Tipe Meristem pada Tumbuhan. Diakses
dari http://rachmadrevanz.com.Diaksespada 27Mei 2013.
Somaatmadja, Sadikin. 1993. Proses Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 1
Kacang-kacangan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugoi,
Magnae. 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau. http://sahabatanakcerdas.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 8 Mei 2014
pukul 11.00 WIB.

Susilowarno, Gunawan, S. Hartanto, dan Mulyadi.
2007. Biologi 1. Grasindo. Jakarta.
Trustinah dan A. Kasno 1992. IndeksMasak Galur
Kacang Tanah F6. Penelitian Palawija.Vol.
7(1): 70-78.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar