Biji
adalah ovule yang dewasa. Terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovari pada
legume,tapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovari pada
monokotil.Setiap biji matang selalu terdiri paling kurang dua bagian,yaitu:
(1).Embryo, (2).Kulit biji (Seed coat
atau testa).Embryo terbentuk atau berasal dari telur yang dibuahi (zygote) dengan mengalami pembelahan sel
di dalam embryo sac.Kulit biji terbentuk dari integumen (satu atau lebih) dari
ovule (Indah 2010).
Biji dihasilkan oleh tumbuhan angiospermae (pembawa
biji) dan gymnospermae (tumbuhan berbiji telanjang). Perbedaannya keduanya
terletak pada ovary. Ovary merupakan bagian dari bunga yang berisikan ovule
dengan telur (egg) atau sel seksual
betina (female sex cell). Pada
kelompok angiospermae, ovule serta biji dibentuk dan berkembang di dalam ovary.
Sedangkan pada kelompok gymnospermae, tidak mempunyai ovary, tidak mempunyai
bunga dan tidak mempunyai buah seperti biasa, tetapi mempunyai biji. Biji yang
dihasilkan oleh tumbuhan gymnospermae berupa biji telanjang yang berasal dari
ovule telanjang
(Bhatnasar dan Bhojwani 2004).
(Bhatnasar dan Bhojwani 2004).
Struktur biji
berhubungan erat dengan cadangan makanan karena akumulasi cadangan makanan
berhubungan erat dengan struktur biji atau tempat dimana cadangan makanan
tersebut akan di simpan. Biji adalah perkembangan lebih lanjut dan ovum yang
dibuahi. Derajat dari macam-macam variasi komponen dalam perkembangan biji bisa
sama atau tidak, semua tergantung dengan beberapa struktur dasar yang berbeda
untuk masing-masing tipe biji (Mega 2011).
Biji berisi semua yang dibutuhkannya untuk menjadi
sebuah tanaman yang baru. Kulit biji yang mengelilingi embrio dan sumber
makanan akan melindunginya hingga kondisi yang tepat untuk berkecambah (tumbuh
: saat embrio memulai untuk tumbuh menjadi tanaman baru). Beberapa kulit biji
memiliki pelindung dalam seperti kayu dan pelindung luar seperti penutup yang
berair, sedangkan kulit biji yang lainnya keras dan kering. Beberapa biji
ditutupi lendir (substansi yang licin) atau serat yang melindunginya. Embrio
memiliki dua bagian, yaitu akar embrionik (radikula) dan tunas (plumula),
beberapa ada yang memiliki satu atau lebih daun biji (kotiledon). Biji dengan
satu kotiledon diproduksi oleh monokotil, dan biji dengan dua kotiledon dari
dikotil (Cavendish 2000).
Umumnya, strutur
yang pertama kali keluar (protrudes)
dari kulit biji pada proses perkecambahan adalah radicle (embryonic root), biasanya melalui “micropyle zone”, kemudian diikuti oleh keluarnya plumule. Tetapi
pada beberapa spesies atau dalam keadaan tertentu untuk spesies yang sama,
plumule keluar lebih dahulu daripada radicle. Pada beberapa jenis biji, daerah
micropyle ini masih terlihat dengan nyata sewaktu biji telah masak, umpamanya
kedele, beans. Pada tahap selanjutnya, radicle bertumbuh manjadi “primary root” (ditambah dengan root hair padanya) dari mana keluar “secondary roots” (lateral or radial root). Pada beberapa tanaman, seeperti jagung (corn), dalam waktu relative bersamaan, juga keluar “seminal roots” yang berasal dari “seminal root initial” yang terletak dalam embryonic axis. Pada
monocots (seperti pada jagung) kemudian dibentuk “adventif roots” yang keluar dari “mesocotyl zone”, berasal dari pericycle akar adventif yang kemudian
disebut akar serabut inilah yang mempertahankan kehidupan dan meneruskan
pertumbuhan selanjutnya daripada bibit atau tanaman jagung (Kamil 2002).
Cadangan makanan dalam biji menunjang sporofit muda
yang muncul dari biji yang berkecambah sampai mampu berfotosistesis. Sebab itu,
penyimpanan cadangan makanan merupakan salah satu fungsi biji. Penyimpanan
makanan dilakukan terutama di luar embrio, yakni dalam endosperm atau perisperm
(Suharto 2004).
Kulit biji berbeda-beda strukturnya sehubungan
dengan sifat khas biji, seperti jumlah dan tebal integument, pola jaringan
pembuluh, serta parubahan dalam integument sewaktu biji menjadi masak. Seiring
dengan perkembangan biji, sel parenkim dibawahnya yang terdiri atas bagian luar
dan bagian dalam, serta epidermis dalam yang mengandung pigmen. Seiring dengan
perkembangan biji, sel parenkim bagian luar bertambah jumlahnya serta terbentuk
penebalan pada dinding tangensial dalam dan di dasar dinding radial dari sel
epidermis luar. Di saat biji masak, sel epidermis luar tampak memanjang ke arah
radial dan penebalan dinding dalam arah panjang sel terlihat pada semua sudut
sel. Pada biji masak yang tinggal hanyalah remukan dinding yang membentuk
selaput homogeny. Epidermis dalam yang berisi pigmen tetap bertahan dan
membentuk tepi dalam darii testa. Beberapa Angiospermae memiliki struktur
tambahan yang banyak mengandung air. Pada Gyymnospermae adanya kulit biji yang
berdaging sudah umum dijumpai. Selain berfungsi melindungi, beberapa macan
kulit biji tampaknya mengendalikan parkecambahan. Hal itu mungkin didasari oleh
sifat impermeabel kulit biji terhadap air, oksigen, atau terhadap keduanya,
Efek ini mungkin disebabkan lapisan kutikula dan penyebarannya (Siregar 2005).
DAFTAR
PUSTAKA
Bhatnasar SP dan
Bhojwani 2004. The Embryologi of
Angiospermae. Vika Publishing House PVT LVD. New Delhi.
Cavendish Marshall 2000.
Exploring Life Science. Marshall
Cavendish Corporation. New York.
Indah 2010. Srtuktur
biji. http://www.pustakaut.ac.id. Diakses 6 Mei 2013.
Kamil J 2002. Teknologi Benih. Angkasa. Bandung.
Mega 2011. Srtuktur biji. http://20de.wordpress.com/2011/11/30/struktur-biji/.
Diakses pada 20 april 2014
Nugroho H Purnomo dan Issirep S 2006. Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Siregar A. Z
2005. Comparative Anatomy and Morphology of Embryos and Seedlings of Maize,
Oats, and Wheat. Jurnal Kultura Vol.
40 (2) : 77-83.
Suharto E 2004. Struktur Biji, Sifat Fisik Biji dan
Karakteristiknya. Jurnal Akta Agrisia Vol.
7 (1) : 24-32.
How to make money with betting.com
BalasHapusFind out how you can make money by betting on the sport of betting.com, you can deccasino start by งานออนไลน์ betting on the sport of betting.com, such septcasino as soccer, soccer, basketball,