Rabu, 18 Juni 2014

STRUKTUR BIJI



Biji adalah ovule yang dewasa. Terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovari pada legume,tapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovari pada monokotil.Setiap biji matang selalu terdiri paling kurang dua bagian,yaitu: (1).Embryo, (2).Kulit biji (Seed coat atau testa).Embryo terbentuk atau berasal dari telur yang dibuahi (zygote) dengan mengalami pembelahan sel di dalam embryo sac.Kulit biji terbentuk dari integumen (satu atau lebih) dari ovule (Indah 2010).
Biji dihasilkan oleh tumbuhan angiospermae (pembawa biji) dan gymnospermae (tumbuhan berbiji telanjang). Perbedaannya keduanya terletak pada ovary. Ovary merupakan bagian dari bunga yang berisikan ovule dengan telur (egg) atau sel seksual betina (female sex cell). Pada kelompok angiospermae, ovule serta biji dibentuk dan berkembang di dalam ovary. Sedangkan pada kelompok gymnospermae, tidak mempunyai ovary, tidak mempunyai bunga dan tidak mempunyai buah seperti biasa, tetapi mempunyai biji. Biji yang dihasilkan oleh tumbuhan gymnospermae berupa biji telanjang yang berasal dari ovule telanjang
(Bhatnasar dan Bhojwani 2004).
Struktur biji berhubungan erat dengan cadangan makanan karena akumulasi cadangan makanan berhubungan erat dengan struktur biji atau tempat dimana cadangan makanan tersebut akan di simpan. Biji adalah perkembangan lebih lanjut dan ovum yang dibuahi. Derajat dari macam-macam variasi komponen dalam perkembangan biji bisa sama atau tidak, semua tergantung dengan beberapa struktur dasar yang berbeda untuk masing-masing tipe biji (Mega 2011).
Biji berisi semua yang dibutuhkannya untuk menjadi sebuah tanaman yang baru. Kulit biji yang mengelilingi embrio dan sumber makanan akan melindunginya hingga kondisi yang tepat untuk berkecambah (tumbuh : saat embrio memulai untuk tumbuh menjadi tanaman baru). Beberapa kulit biji memiliki pelindung dalam seperti kayu dan pelindung luar seperti penutup yang berair, sedangkan kulit biji yang lainnya keras dan kering. Beberapa biji ditutupi lendir (substansi yang licin) atau serat yang melindunginya. Embrio memiliki dua bagian, yaitu akar embrionik (radikula) dan tunas (plumula), beberapa ada yang memiliki satu atau lebih daun biji (kotiledon). Biji dengan satu kotiledon diproduksi oleh monokotil, dan biji dengan dua kotiledon dari dikotil (Cavendish 2000).
Umumnya, strutur yang pertama kali keluar (protrudes) dari kulit biji pada proses perkecambahan adalah radicle (embryonic root), biasanya melalui “micropyle zone”, kemudian diikuti oleh keluarnya plumule. Tetapi pada beberapa spesies atau dalam keadaan tertentu untuk spesies yang sama, plumule keluar lebih dahulu daripada radicle. Pada beberapa jenis biji, daerah micropyle ini masih terlihat dengan nyata sewaktu biji telah masak, umpamanya kedele, beans. Pada tahap selanjutnya, radicle bertumbuh manjadi “primary root” (ditambah dengan root hair padanya) dari mana keluar “secondary roots” (lateral or radial root). Pada beberapa tanaman, seeperti jagung (corn), dalam waktu relative  bersamaan, juga keluar “seminal roots” yang berasal dari “seminal root initial” yang terletak dalam embryonic axis. Pada monocots (seperti pada jagung) kemudian dibentuk “adventif roots” yang keluar dari “mesocotyl zone”, berasal dari pericycle akar adventif yang kemudian disebut akar serabut inilah yang mempertahankan kehidupan dan meneruskan pertumbuhan selanjutnya daripada bibit atau tanaman jagung (Kamil 2002).
Cadangan makanan dalam biji menunjang sporofit muda yang muncul dari biji yang berkecambah sampai mampu berfotosistesis. Sebab itu, penyimpanan cadangan makanan merupakan salah satu fungsi biji. Penyimpanan makanan dilakukan terutama di luar embrio, yakni dalam endosperm atau perisperm (Suharto 2004). 
Kulit biji berbeda-beda strukturnya sehubungan dengan sifat khas biji, seperti jumlah dan tebal integument, pola jaringan pembuluh, serta parubahan dalam integument sewaktu biji menjadi masak. Seiring dengan perkembangan biji, sel parenkim dibawahnya yang terdiri atas bagian luar dan bagian dalam, serta epidermis dalam yang mengandung pigmen. Seiring dengan perkembangan biji, sel parenkim bagian luar bertambah jumlahnya serta terbentuk penebalan pada dinding tangensial dalam dan di dasar dinding radial dari sel epidermis luar. Di saat biji masak, sel epidermis luar tampak memanjang ke arah radial dan penebalan dinding dalam arah panjang sel terlihat pada semua sudut sel. Pada biji masak yang tinggal hanyalah remukan dinding yang membentuk selaput homogeny. Epidermis dalam yang berisi pigmen tetap bertahan dan membentuk tepi dalam darii testa. Beberapa Angiospermae memiliki struktur tambahan yang banyak mengandung air. Pada Gyymnospermae adanya kulit biji yang berdaging sudah umum dijumpai. Selain berfungsi melindungi, beberapa macan kulit biji tampaknya mengendalikan parkecambahan. Hal itu mungkin didasari oleh sifat impermeabel kulit biji terhadap air, oksigen, atau terhadap keduanya, Efek ini mungkin disebabkan lapisan kutikula dan penyebarannya (Siregar 2005).


DAFTAR PUSTAKA
Bhatnasar SP dan Bhojwani 2004. The Embryologi of Angiospermae. Vika Publishing House PVT LVD. New Delhi.
Cavendish Marshall 2000. Exploring Life Science.  Marshall Cavendish Corporation. New York.
Indah 2010. Srtuktur biji. http://www.pustakaut.ac.id. Diakses 6 Mei 2013.
Kamil J 2002. Teknologi Benih. Angkasa. Bandung.
Mega 2011. Srtuktur biji. http://20de.wordpress.com/2011/11/30/struktur-biji/. Diakses pada 20 april 2014
Nugroho H Purnomo dan Issirep S 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Siregar A. Z 2005. Comparative Anatomy and Morphology of Embryos and Seedlings of Maize, Oats, and Wheat. Jurnal Kultura Vol. 40 (2) : 77-83.
Suharto E 2004. Struktur Biji, Sifat Fisik Biji dan Karakteristiknya. Jurnal Akta Agrisia Vol. 7 (1) : 24-32.

1 komentar:

  1. How to make money with betting.com
    Find out how you can make money by betting on the sport of betting.com, you can deccasino start by งานออนไลน์ betting on the sport of betting.com, such septcasino as soccer, soccer, basketball,

    BalasHapus

Random